1. Hacker
Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs.
Sebagai
contoh : jika seorang hacker mencoba menguji situs Yahoo! dipastikan
isi situs tersebut tak akan berantakan dan mengganggu yang lain.
Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki menjadi
sempurna. Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu
program yang berguna bagi siapa saja. Seorang Hacker tidak pelit membagi
ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan
kebaikan.
2. Cracker
Mampu membuat
suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif
atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan.
Sebagian
contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode ***, Pembobolan Rekening
Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server. Kasus yang paling sering
ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs
dan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo!
pernah mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam
waktu yang lama, kasus click BCA.com yang paling hangat dibicarakan
tahun 2001 lalu.
Sudah jelas yang sebenarnya orang
jahat itu adalah cracker bukan hacker seperti kebanyakan pendapat orang.
Di sisi ini menarik untuk di simak, satu sisi, kita butuh teknologi
canggih yang kerap bermunculan dalam hitungan detik, sisi lain ada ke
khawatiran takut terjebak pada pola "nyeleneh" yang berakibat fatal.
Namun demikian, sebagai satu sikap, kita berpijak pada satu kesepakatan,
bahwa mempelajari bahasa-bahasa yang ditawarkan oleh Eric Steven Raymon
diatas, adalah hal yang baik. Karena dengan mempelajarinya, kita
minimal mendapat solusi untuk membuat program yang berguna bagi orang
lain. Dan jika ini dilakukan maka percayalah, anda adalah seorang
hacker.